My life is for my God (ALLAH)

KNOWING WHO OURSELF

OBEDIENCE

Senin, 28 September 2009

loosing feel

Loosing feel

By Nurhasnah

Hari ini aku menulis untuk mu sahabatku, sebagai penghormatan untuk menghargai langkah-langkah yang telah kau tempuh hari ini, hari esok dan untuk masa depan mu. Engkau orang yang hebat dan berani mengambil keputusan yang mantap, dan engkau harus menghargai itu. keputusan yang engkau ambil adalah tepat sebagai penentu hidupmu dimasa depan. Yakinlah bahwa itu kebahagian yang selama ini engkau cari. Besok engkau akan menghadapi kehidupan baru, dunia baru, teman baru, pola pikir baru, cara hidup yang baru dan perasaan yang baru yang mungkin selama ini kamu abaikan. Sekarang perasanmu sudah jelas akan kemana kamu labuhkan hatimu dan menentukan pilihan pendampingmu. Pendamping yang dahulunya engkau kenalkan kepadaku sebagai saudara angkat ternyata adalah teman dekat yang hari ini engkau ikat. Pendamping itu tidak hanya sebagai penawar dikala duka .penghibur dikala sepi menjadi penyenyuk dikala gerah dan pemersatu dalam kerenggangan . dan suatu saat momentum hari ini akan engkau ceritaka pada anak cucumu, betapa berartinya hidup ini

Aku sadar hidup ini bagaikan sebuah suklus,dan seperti janjinya Allah, bahwa semuanya akan dipergantikan , dan kita sebagai ciptaannya berusaha menggapai tahapan itu. Engkau telah mendapatkan hari esok dan kebagiaan. kebahagiaan itu akan teramat panjang, ini semua adalah sebahagian dari permulaan yang engkau raih dan engkau gapai. Aku harap engkau tidak merasa bosan dengan kehidupan yang engkau jalani esok dengan keputusan yang telah engkau ambil dalam menentukan akan di arahkan kemana dirimu kelak . ingatlah wahai sahabatku ketika engkau menentukan pilihan yang mungkin engkau sendiri tidak menginginkan pilihan tersebut, mungkin saja engkau menentukan pilihan dikarenakan engkau sakit hati atau merasa di permainkan oleh orang yang pernah singgah di hatimu. Yakinlah wahai sahabatku keputusan yang telah engkau putuskan merupaka keputusan yang terbaik, ciptakan lah kebahagianmu diatas keputusan tersebut. Kita harus sadar tidak ada yang sempurna di muka bumi ini dan aku menyarankan padamu jangan pernah membandingkan apa yang kamu punya dengan yang lain karena itu semua hanya akan membuatmu mengahcurkan kebagaiaan yang selama ini engakau bangun. Mungkin dengan engkau menjalani ini semua menjadi suatu hal yang tidak biasa dan menjadi hal yang asing dalam hidup mu.Disaat pagi kamu terjaga sudah ada orang disamping mu, disaat kamu sakit sudah ada yang merawatmu, disaat kamu ada masalah sudah ada solusi yang bakal terlontar dari orang disampingmu.

Amat di sayangkan engkau tidak konsisten dalam menjalani hidup ini, dikala engkau ada masalah dalam menjalani kehidupan ini engkau masih meragukan dirimu sendiri, dan pilihanmu,bahkan engkau berani menceritakan kekurangan dan kejelekan pribadi pasanganmu, padahal dia bakal menjadi ibu dari anak-nakmu kelak. Engkau menceritakan semua itu kepadaku , bahwa pribadi pasanganmu tidak pantas untuk dijadikan pasangan hidup. Entah aku yang bodoh mau mendengarkan ocehanmu atau kamu saja yang naïf tidak mau mengakui siapa dirimu sendiri. Kamu harus merobah karakter buruk mu, sekarang kamu sudah berani menghina pasanganmu, apalagi besok disaat rumahtanggamu sudah berjalan di penghujung jalan yang mana jalan yang bakal engkau tembuh penuh dengan duri kehidupan dan terpaan badai kecemburuan yang tidak beralasan . Kawan Apapun dan siapapun pribadi itu terimalah dia dengan segala kekurangannya, jika kamu membandingkan dengan orang lain itu tidak mungkin, karena “no body perfect in the world”

Sebenarnya aku berharap kamu memilih adikku, karena aku pikir kalian adalah pasangan yang cocok, dan kecocokan itu membuat kalian begitu dekat dan jauh lebih dekat. Lain halnya dengan aku, aku bukan siapa-siapanya kamu. Engkau dekat denganku hanyalah sebagai alasan untuk lebih dekat lagi dengan adekku, alsaan demi alasan engkau sampaikan ke adekku untuk memulai pembicaraan. Adikku saja yang tidak menyadari bahwa sebenarnya kamu menyukai dia dengan amat sangat. Engkau sering menelphon dia bahkan care sekali dengan keluarganya dia. Segala aktifitas adikku engkau tahu dan masalah yang sedang dia hadapi engkau pun tahu.

Tahukah engkau kawan bahwa keputusan yang telah engkau ambil pada hari ini telah mengecewakan perasaan dia. Semenjak kalian dekat , dia telah memendam rasa padamu, dan rasa itu masih ada sampai hari ini. Ada segelintir ucapan yang terlontar dari mulutnya bahwa dia pengen menjalani hidup dan menghabiskan waktu dengan kamu. Aku tidak tahu apakah ucapan itu hanya sekedar ocehan dari bibirnya atau memang benar keluar dari hatinya yang selama ini dia pendam terhadamu. Kamu memang bisa dekat pada siapa saja dan bisa mengambil hati orang yang engkau inginkan, tapi itu tidak bisa padaku, Begitu pula dengan cinta dan perasaan. Engkau harus ingat tidak semua yang kita inginkan bisa kita dapatkan, akan tetapi kita bisa mendapatkan yang kita butuhkan.karena aku tahu siapa kamu sesungguhnya. Mengenai siapa kamu sesungguhnya cukup aku saja yang tahu dan bakal ku bawa sebagi kenangan yang bakal menjadi cerita yang menarik untuk kuceritakan pada generasi sesudah aku

September 2009

2 komentar:

Rinaldi mengatakan...

Sangatlah menyakitkan mencintai seseorang, tetapi tidak dicintai olehnya. Tetapi lebih indah adalah menyayanginya tanpa mengharapkan sesuatu perasaan apapun darinya. Hanya perlu satu menit untuk menghancurkan seseorang, Satu jam untuk menyukai seseorang, Satu hari untuk mencintai seseorang, Tetapi membutuhkan seumur hidup untuk melupakan seseorang…

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kita bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kita harus membiarkannya pergi. Ketika pintu kebahagiaan tertutup, yang lain terbuka…

Kebahagiaan dari memberi jauh lebih paripurna ketimbang kebahagiaan karena menerima. Namun, lain halnya bila kita ingin memiliki sesuatu yang kita cintai. Keinginan itulah yang menimbulkan pedih yang mengiris-iris. Jangan menambah siksa kita dengan menginginkan sesuatu. Jangan sia-siakan cinta kita dengan beban-beban harapan. Keinginan untuk memiliki mungkin saja tertolak. Namun, percayalah cinta kita yang sesungguhnya takkan pernah kembali dengan tangan kosong. "Cinta Memang Tak Harus Memiliki…"


by: Rinaldi
(Thank's Q for U foreverr...)

Rinaldi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.