My life is for my God (ALLAH)

KNOWING WHO OURSELF

OBEDIENCE

Senin, 28 September 2009

KEKECEWAN UMAT ISLAM PADA ULAMA SYARIAT

KEKECEWAN UMAT ISLAM PADA ULAMA SYARIAT

By Nurhasnah

Di masa lalu para(Kiai) boleh berbangga dengan julukan yang disandang mereka, terutama bagi para kiai yang berada di daerah pedesaan, dimana penduduknya awam tentang pengetahuan agama. Biasanya masyarakat fanatic dengan kiai atau tokoh agama yang ada di lingkungan mereka.

Masyarakat tidak hanya mencontoh cara beribadah para kiai akan tetapi masyarakat juga mencontoh cara hidup dan gaya hidup sehari-hari da’i. Apakah dari cara mereka dalam membangun rumah tangga dan membina rumah tangga. Walau terkadang ada hal- hal yang tidak bisa dicontoh dari para kiai.

Akhir-akhir ini kiai telah menjadi sumber kekecewaan bagi masyarakat. Padahal selama ini kiai adalah sumber energy dalam menjalankan kehidupan yang serba susah dan moral yang semakin rusak . Diakui atau tidak seorang kiai telah melakukan suatu tindakan yang mungkin bagi sipelaku hal yang kecil tapi tindakan itu merupak cermin bahwa seorang kiai tidak bisa membawa keluarganya sendiri kea rah yang lebih agamis dibandingkan dengan masyarakat lain yang pengetahuan agamanya lebih sedikit bahkan bisa dikatakan tidak punya ilmu tentang bagamana cara menjalankan agama yang baik da benar menurut alquran. Yang intinya ijelaskan dalam Al quran dengan jelas bahwa peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka “Artinya adalah sebelum kita memperbaiki orang lain atau berdakwah pada orang lain seorang dai harus memperbaiki keluarganya dulu baru dia bisa mengajak orang lain untuk melakukan suatu kebaikan . Hal itu harus dilakukan oleh para kiai

Lain dulu lain sekarang , kiai hanya tinggal nama saja. Banyak kiai yang melakukan tindakan yang mengecewakan masyarakat. Salah satu masalah internal yang kerap di hadapi oleh para kiai adalah fobia terhadap pengaru globalisasi dan perkembangan tekhnologi dan mode trens masa kini. Katanya untuk berdakwah pada anak muda harus masuk dulu ke dunua mereka. Dunia anak muda adalah dunia yang serba mengikuti lingkungan yang mereka sediri tidak tahu mereka hendak kemana ? mau jadi apa? berasal dari mana ? Artinya adalah anak muda dan kiai sekarang masih ragu dan tidak percaya pada Agama yang mereka anut adalah agama yang cocok dengan perkembangan Zaman .

Akibatnya kiai melupakan hal yang merupakan tujuan intinya dalam melakukan dakwah. Pada saat yang sama kiai mengatakan memberikan kebebasan pada anak dalam melakukan ibadah dan bagaimana cara bergaul itu suatu tindakan yang bagus dan merupakan metode pendekatan yang baik untuk anak. Kebebasan memang baik untuk memberikan pemahaman pada si anak . akan tetapi kebebasan yang tidak diikuti dengan ketegasan akan menimbulkan kesesan dan salah mengartikan pemahaman dalam beragama.

Kiai yang demikian ada yang hanyut dengan apa yang dituntut oleh keluarga higga dia lupa pada tugas dan kewajibannya sebagai tokoh islam dan khalifah fil ard, yang bertugas menyeru pada yang baik dan mencegah pada yang mungkar(amar ma’ruf nahi mungkar).

Kita semua udah menyaksikan dengan mata kepala sendiri banyak para kiai yang melakukan hal yang tidak masuk akal. Ada yang menikahi anak di bawah umur dan sebagainya. Sudah tidak ada lagi yang bisa kita contoh dai para kiai. Semuanya sirna seperti sirnanya matahari di sore hari.

Tidak ada komentar: