My life is for my God (ALLAH)

KNOWING WHO OURSELF

OBEDIENCE

Minggu, 07 Juni 2009

my friend is gone

Memang tidak salah kata orang, sahabat itu sebenarnya tidak ada,yang ada hanya teman. Teman adalah seseorang yang pernah kita kenal namanya dan sedikit tentang dia. Akan tetapi sahabat adalah orang yang pernah dekat dengan kita baik suka maupun duka. Mereka pernah merasakan apa yang kita rasakan dan mengerti dengan kondisi kita. Mereka mau menerima kita dalam kondisi apapun apakah kita miskin, ataupun kaya, ketika kita dalam kondisi yang memperihatinkan mereka tetap menerima kita apapun adanya. Mereka tak pernah menghina kita ketika emosinya tidak terkontrol. Mereka tak pernah menuntut apa yang telah mereka berikan pada kita dan tak pernah memperhitungkan pada apa yang telah mereka lakukan. Biasanya seorang sahabat akan menganggap orang tua kita adalah orang tuanya juga , ayah kita adalah ayahnya juga dan saudara kita adalah saudaranya juga
Ketika kehidupan sudah berubah maka statuspun berubah itu sudah lumrah dialami oleh manusia. Mudah-mudahan aku tak termasuk kedalamnya. Aku sadar kehidupan aku tak semapan sahabat ku . Kami berasal dari keluarga yang berbeda sahabat ku berasal dari keluarga yang serba ada dan aku berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja dan alhamdulillah aku bisa sampai tamat kuliah. Disaat aku semester II bapakku mengalami sakit keras dan tak bisa disembuhkan lagi, beliau adalah pahlawan yang tak pernah menyerah untuk berjuang menyekolahkan kami. Bapak adalah orang yang pintar dan soleh, akan tetapi sangatlah disayangkan sekolah beliau Cuma sampai tsanawiyah dan tidak bisa melanjutkan ke PGA. Bapak cita-citanya menjadi guru. Sebagai guru adalah hal yang sangat didinginkan oleh bapak bahkan dia menginginkan aku untuk melanjutkan cita-citanya.
Ketika aku masuk kuliah bapak menanyakan jurusan kamu apa? Lalu ku jawab aku jurusan sastra inggris. Apakah jurusan itu bisa jadi guru? Aku menjawab tidak pak..
Yang bisa jadi guru itu adalah Tarbiyah. Mendengar jawaban aku seperti itu bapak tidak kecewa tetapi bapak masih ada harapan aku bisa mengajar dan keyakinan itu telah aku dapatkan dan aku jalani. Kehidupan yang aku jalani sekarang Alhamdulillah sudah lebih dari cukup. Hal itu semua membuat orang lain jadi berprasangka pada ku termasuk sahabatku sendiri. Dia mengatakan aku sombong, angkuh dan berbagai julukan yang tidak enak didengar telah ku sandang. Bahkan perkataan yang tidak seharusnya terucap oleh seorang sahabat jadi terungkap. Menyakitkan bagi orang yang mendengar apalagi orang yang bersangkutan yang mendengarkan.
Semua ucapan itu sebenarnya sudah lama dan lumayan sering aku dapatkan dari sahabatku. Kalaulah aku tidak mempertimbangka emakku yang masih hidup mungkin aku tidak akan mau berkomunikasi lagi dengan sahabatku, bukan berarti aku memebenci dia akan tetapi aku hanya ingin menjauh dari dia supaya dia tidak mendapatkan informasi aku lagi. Dengan tidak berkomunikasi maka peluang untuk bertanya dan mengetahui satu sama lain akan berkurang. Bagi aku hinaan dan cacian dari dia itu merupkaan hal yang biasa, mungkin hinaan itu adalah suatu kelebihan yang tidak diketahui oleh orang lain. Tapi aku tidak terima emakku dilibatkan seolah-oalah emakkku tidak pernah memendidik aku tahu diri. Padahal beliau tidak tahu apa-apa. Terkadang aku termangu memikirkan emak di kampung, ketika beliau pergi ke pasar dan bertemu dengan orangtua sahabatku, pastilah emak bertanya gimana kabar anakku di padang apa dia baik-baik saja?dan mereka tidak sehangat dulu lagi menanggapi emakku, pastilah emakku sedih dan kecewa. Aku dibilang miskin bergaya sok kaya. Umur sudah tua belum juga menikah.Ya benar aku belum menikah karna aku masih banyak tanggug jawabku terhadap keluargaku dan ponakanku dan mereka tak tahu dan tidak akan pernah tahu tentang apa yang ku lakukan dalam kesehariannku. Sahabatku berucap kamu sok pilih-pilih orang dan kamu sok pintar, mana mau orang sama kamu karna kamu selalu meninggi di hadapan mereka. Dalam hidupku dan harus kulakukan adalah tidak boleh membedakan makhluk dan tidak boleh menganggap remeh orang lain karna yang kita anggap remeh dan rendah dari kita bisa di mereka lebih dari kita. Bukankah kita diciptakan sama oleh Allah? Allah saja yang pencipta tidak pernah membedaka makhluknya apalagi kita yang hanya seorang hamba.
” Aku pernah di ajarkan bapakku meski kita dihina orang lain tahan emosimu nak jangan kamu balas dengan hinaan pula biarlah Allah saja yang akan membalas semuanya. ”Biarlah kita hina dimata manusia asalkan Allah tidak meninggalkan kita nak. ”Satu pesan bapak jangan pernah tinggalkan solat karna itu yang akan kita bawa mati dan hanya solat yang akan menyelamatkan kita tidak seorang manusiapun yang bisa menolong kita tidak bapak tidak emakmu dan tidak juaga sahabatmu”. Hanya doa anak yang soleh dan solehahlah yang akan diterima Allah. Bapak tidak pernah mengharapkan kamu akan memalas pada apa yag telah bapak berikan. Bapak ikhlas melakukannya. Kalau kamu sayang bapak jagalah nama baik bapak jika bapak tidak ada kelak biarlah kita miskin harta tapi kita tidak miskin ilmu. Bapak lebih senang kamu memberikan kebaikan pada orang yang telah menyakiti kita dan keluarga kita. Jangan pernah memberi utuk mengharapkan balasan kembali. Jadilah kamu rendah hati karna dengan rendah hati kamu akan tau diri dan tidak sombong. Kamu akan tau apa arti hidup dan bagaimana cara menghadapi kehidupan. Ketika kita tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini kamu jangan bersedih karena kita memang dilahirkan sendiri. ”ingatlah anakku Allah maana” biarkan manusia mencampakkan kita biarkan manusia meninggalkan kita, biarkan manusia menghina kita, biarkan manusia memaki kita. Suatu saat nanti mereka akan sadar bahwa semua yang mereka lakukan akan berbalik kepada mereka. Bapak telah mengajarimu mengaji mudah-mudahan kamu bisa memahami sedikit banyaknya tentang apa yang ada di dalam alquran. Dalam surat Assam Allah berjanji ”segala sesuatu itu akan di pergantikan” Hanya sobar dan solatlah yang akan bisa membuatmu untuk bertahan hidup dengan bermacam terpaan badai gelombang kehidupan.
Ketika kamu sudah bisa melewatinya itulah puncak kesuksesanmu dan bapak akan merasa bangga padamu meski bapak tidak melihat kamu menikmati kebahagiaamu disaat kamu dewasa dan punya keluarga sendiri . tapi ingatlah nak meski kita berjauhan bapak selalu melihat dan mejagamu. Keberhasilan seseorang itu bukan dengan materi yang berlimpah bukan dengan kekayaan dan kehidupan yang mewah. Jangan bangga kamu dengan apa yang kamu miliki karena yang kamu punya bukan milikmu yang abadi itu hanyalah titipan Allah.
Sekarang tinggal emakku. Aku berjanji akan membahagiakanmu mak tapi maafkanlah anakmu ini, karena aku belum bisa membuatmu tenang dihari tuamu. Ikhlaskanlah aku menjalani hidup seperti ini, jangan emak dengarkan omongan orang lain karena mereka tidak tahu apa yang kita alami dan rasakan termasuk perkatan sahabatku sendiri yang sudah emak anggap anak sendiri. Jangan emak tanyakan aku ke dia karena hal itu semua akan membuat emak bersedih. Aku tidak mau melihat emak sedih hanya karena aku. Mak aku akan berusaha untuk membuatmu bisa berjalan dengan tegab dan tersenyum ketika bejalan. Aku hanya bisa berharap semoga emak lebih fokus dan lebih konsentrasi lagi dalam melaksanakan ibadah. Apapun yang terjadi dengan kita jagan ceritakan pada orang lain apakah itu suka atau duka keluarga kita. Biar kita saja yang tahu. "lakukan apa yang harus dilakukan, hindari apa yang harus dihindari and lihat apa yang terjadi"

Tidak ada komentar: