My Boss is my mum
January 2005 Aku mendapatkan informasi keberangkatan relawan ke Tanah Rencong Nangro Acheh Darussalam. Keinginanku untuk membantu saudara-saudaraku di sana akan segera tercapai. Sekian lama aku mencari informasi agar aku bisa pergi ke Tanah Serambi Mekah itu, pencarian itu semenjak Tsunami tanggal 26 December.
Keberangkatan itu di back up oleh Alumni HMI (KAHMI) dan DEPSOS PUSAT. Posko relawan yang akan diberangkatkan terletak di Purus 1 tepatnya Di SD dan TK Citra Al Madina yang owner nya adalah Ibu Hj. EMMA YOHANNA yang tidak disangka bakal menjadi Boss aku di kemudian hari.
Ibu EMMA adalah seniorku di HMI dan Se Almamater denganku yaitu IAIN "IB "PADANG. Nama itu familiar sekali di antara kalangan Alumni dan beliau adalah alumni yang paling care terhadap adik-adiknya. Anehnya aku tidak mengenal wajahnya cuma tahu namanya saja dan tidak pernah berjumpa. Pertemuan aku pertama kali dengan beliau di posko relawan aceh yang akan di berangkatkan. Impression ku terhadap ibu Emaa adalah, beliau orangnya friendly dan motherhood. adapun tugas relawan di Acheh adalah Trauma Healing dan distribusi bantuan
Sesampainya di Acheh kami bergabung dengan kawan-kawan HMI Ahceh yang wismanya terletak di pusat kota Banda Acheh tidak jauh dari Mesjid Raya Baiturrahman. Kami bertugas disana selama 1 bulan, tapi aku tidak bisa sampai akhir dikarenakan kondisiku tidak mengizinkan lagi utuk stay di Acheh. Aku kena virus disana sehingga aku di pulangkan lebih awal dari schedule yang di tetapkan. Sampai di Padang aku tidak berjumpalagi dengan Ibu Emma karena aku harus kuliah lagi dan harus mengikuti ujian semester yang aku tinggalkan selama pergi ke Ahceh.
Ternyata perjalananku ke Acheh membawa pengaruh besar pada kehidupanku dan career ku .
Setelah menamatkan study ku pada tanggal 24 September 2005 aku Aktif di LSM kabisat Indonesia. Lembaga ini bergerak di bidang pendidikan dan aksi tanggap bencana juga. selang beberapa hari aku datang ke Citra Al Madina untuk melihat dokumentasi kami selama berdinas di Acheh. Senin pagi aku datang ke CItra Al Madina, ku dapati anak-anak Pada lagi berbaris. Elementary students di lapangan Belakang dan Kindergarten students di halaman depan. Melihat keceriaan anak-anak di sekolah aku jadi ingat kenangan Di Acheh dulu. Tanpa sadar terucap di bibirku "Seandainya aku jadi teacher , alangkah asyiknya ya!" aku pengen dekat dengan anak-anak lagi, tapi bagaimana caranya? aku bertanya pada diriku sendiri. Setelah bersilaturrahmi dengan ibu Emma dan melihat-lihat dokumentasi Aceh aku pulang ke kos di perjalanan aku kepikiran terus dengan sekolah.
Aku jadi penasaran dan ku hubungi bang Febi yang kebetulan dia salah seorang staff di Citra Al Madina dan relawan waktu ke Acheh dulu. Dalam percakapan itu aku menanyakan " Apa bisa Nur Mengajar Di sana bang?" boleh masukkanlah lamaran ke Sekolah. Singkat cerita aku di terima di Citra Al Madina sebagai elementary school teacher..
Awal masuk aku bingung tak tau mau melakukan apa, dikarenakan itu adalah hari pertama aku masuk ke ruang kelas dan mengajar anak-anak. Terlebih dahulu Aku di suruh mengamati anak-anak oleh Headmaster di dalam kelas. Melihat character anak yang aneh-aneh aku sempat buyar, .... tapi aku tak mau hanya sampai disitu. Hari-hari kujalani dengan semangat sampai akhirnya aku di pertemukan dengan M. ARIF BUDIMAN. Dia adalah muritku yang harus di perlakukan khusus. Mengetahui hal itu aku jadi kaget. Kenapa harus aku yang mendampingi Arif? sementara kan ada teacher yang lebih berpengalaman dari aku dan background mereka Education.
Fikiran itu aku tepis saja dan aku bertekat untuk bisa mendampingi Arif. Kata yang terucap adalah " Kenapa Orang lain bisa aku tidak" . Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan , dan sampailah empat tahun aku mendampingi Arif di Citra Al Madina. Banyak hal yang aku dapatkan selama mendampingi Arif. Arif adalah teacher bagiku.
Citra Al Madina adalah sekolah Inklusi dimana anak-anak diperlakukan sama apakah dia normal atau tidak. Pola pendidikan yang diterapkan oleh Ibu EMMA sangat bagus sekali. Beliau menerapkan pola penanaman cinta dan kasih sayang kepada anak, dan mendidik anak menerima segala kekurangan dan kelebihan kawan-kawan mereka.
Kasih sayang dan cinta yang diterapkan Ibu EMMA kepada anak-anak mengakibatkan dia dicintai oleh anak-anak dan di kagumi oleh mereka, terutama sekali M. AKBAR. Walaupun banyak terjadi ganguan alam namun itu tidak menggoyahkan semangat anak-anak untuk belajar di sekolah yang mereka cintai.
Motherhoodnya Ibu EMMA kepada anak-anak juga dapat aku rasakan pada diriku sendiri. Beliau tidak menganggap aku sebagai karyawannya akan tetapi sebagai anaknya sendiri. Akan tetapi aku malah sebaliknya. Mum you are not my Boss but you are my MUM
Thanks for all mum. dan terimakasih juga karena sudah memberikan kesempatan untuk aku belajar di Sekolah. Terimakasih juga telah memberikan amanah kepada ku anak-anak dan dari merekalah aku banyak mendapatkan ilmu yang mungkin tidak akan bisa aku dapatkan di tempat lain. Maafkan aku pergi tanpa minta izin dari mu terlebih dahulu. Awalnya aku tidak akan meninggalkan sekolah tapi karna sesuatu dan lain hal yang menyebabkan itu terjadi........... Aku sayang kamu BU dan aku bangga padamu dan maafkan aku telah membuat kamu kecewa . Aku ikhlas di bilang sebagai orang yang tidak bertanggung jawab dan orang yang tidak amanah. dan aku tidak pantas mendapatkan maaf dari mu....
Aku bukan siapa-siapa???????
yang harus di perhitungkan
Bukan seorang Presiden yang harus di dengarkan oleh rakyatnya
Bukan seorang atasan yang harus di dengarkan oleh bawahannya
Bukan seorang pemimpin yang harus di dengarkan oleh pengikutnya
Bukan seorang guru yang harus di dengarkan oleh muridnya
Aku hanya orang biasa yang lahir dari kalangan biasa yang harus terbiasa dengan hal yang luar biasa yang datang tanpa diduga. RELAKAN NAN TAMAKAN BU. Maaf lahir bathin atas semua
YOUR BELOVED
NUR HASNAH
GETTING HAPPINESS
13 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar