My life is for my God (ALLAH)

KNOWING WHO OURSELF

OBEDIENCE

Kamis, 23 April 2009

between ambition and responsibilty

AMBITION AND RESPONSIBILITY

By Nurhasnah S.S

Baru saja usai Pesta Demokrasi untuk memilih para wakil rakyat dengan proses yang sangat meletihkan dan menghabiskan dana triliunan rupiah. Wakil rakyat diharapkan dapat mewakili rakyat dalam memperjuangkan aspirasi rakyat,merupakan suatu pengharapan bahwa mereka benar-benar adalah orang-orang pilihan yang bermoral, teladan dan mempunyai hati nurani dan cerdas dalam menanggapi masalah.

Dari awal sosialisasi para caleg sebenarnya harapan yang diinginkan masyarakat itu sudah tidak akan terealisasi. Hal itu dapat kita lihat dengan nyata dan sangat jelas sekali dari kehidupan keseharian para caleg itu. Dalam kehidupan keseharian mereka memang orang-orang yang sudah mempunyai kehidupan yang serba lebih bahkan melebihi dari kebutuhan yang mereka butuhkan. Kalau nggak lebih mana mungkin mereka mencalonkan diri sebagai caleg. Mereka mempunyai banyak aset yang akan mereka kelola dengan susah payah sampai tidak tidur memikirkan aset tersebut. Walau pada akhirnya akan digadaikan untuk menjadi wakil rakyat. Caleg itu tidak dapat tidak sebenarnya sudah menjadi wakil rakyat, akan tetapi mereka tak tahu apa sih arti Wakil itu?........

”Kalau pun mereka ingin mendapatkan dukungan sebanyak mungkin, itu mudah saja tanpa dukungan tim suksespun bisa, ”bukan berarti mereka tak butuh orang lain”.

Kalaulah mereka sadar siapa mereka sesungguhnya mereka tak perlu mengeluarkan triliunan uang dalam waktu yang relaitf singkat seperti yang telah mereka lakukan sekarang ini. Andai saja uang yang mereka keluarkan itu didistribusikan jauh-jauh hari pada orang lebih membutuhkan dan pada orang-orang yang berada dibawah tanggungan mereka, yang nasibnya bergantung pada mereka, maksudnya lima tahun sebelum menjadi caleg, mereka akan menuai hasil yang telah mereka tanam sebelumnya.

Logikanya adalah ”

Ketika kita menanamkan kebaikan maka kita akan menuai kebaikan juga,

Ketika memberi pada orang lain maka kita suatu saat akan diberi juga

Ketika kita menghargai orang lain maka kita akan dihargai juga

Ketika kita peduli pada orang lain maka orang juga peduli pada kita

Ketika kita jujur maka orang akan percaya pada kita

Ketuka kita tanggung jawab maka orang akan segan pada kita dan hubungan emosonal kita akan dekat

Keinginan para caleg akan terlaksana dengan mulus dan lancar apabila mereka tidak mengabaikan nilai-nilai di atas.

Masyarakat dengan sendirinya akan memilih kita apabila kita telah menjalin hubungan baik dengan mereka dalam artian tidak mengharapkan sesuatu dari mereka ” Sincerity never hope repay

Contohnya saja ketika memberi orang jalanan uang atau para pengemis dan orang miskin Rp 1000 atau Rp5000 saja. Mungkin bagi para caleg uang segitu tidak berharga tapi bagi mereka? sangat berharga. Jika itu rutin dilakukan setiap kita melewati para pengemis dan orang miskin, tentulah para pengemis dan orang miskin melihat wajah orang yang sering memberi mereka. Nah, moment itu adalah penting untuk para caleg. Ketika photo kita terpampang di kartu suara mereka pasti memilih kita karna yang mereka ingat adalah. ” o bukan kah orang ini yang sering mengasihi saya ? ” kenapa tidak dia saja yang saya pilih ya!. Sementara yang lain saya kan tidak tau mereka.

Bayangkan kalau uang yang dihambur-hamburkan para caleg dalam waktu sekejap yang belum tentu membawa hasil yang diharap diberikan pada orang-orang yang dibawah tanggung jawabnya, seperti karyawannya, tetangganya dan sebagainya. Itu merupakan point yang significant yang dilupakan oleh para caleg. Analoginya adalah ”tidak mungkin dong kita memilih orang lain sementara atasan kita baik , peduli pada kita”. Tanpa di suruhpun kita tentulah memilih atasan yang seperti itu bukan? Para caleg berambisi untuk mewakili rakyat, tapi rakyat dibuat sakarat dengat tabiat dan sikap yang tidak bertanggung jawab.

Ambisisi dan tanggung jawab itu adalah dua hal yang satu sama lain yang tidak bisa di pisahkan. Ketika kita berambisi untuk mendapatkan sesuatu, pertanggung jawabkan lah dulu pada apa yang telah kita perbuat maka dengan kita bertanggung jawab dengan sendirinya keinginan kita akan datang menghampiri kita ibarat kata orang sastra ”Dewi fortuna menghampiri kita”

Tidak ada komentar: