Goodness VS Badness

Tuhan memang adil dalam menciptakan ciptaannya. Beliau menciptakan semuanya berpasangan. Mulai dari penciptaan malam dan siang, ada langit ada bumi, ada daratan ada lautan, ada panjang ada pendek , ada baik ada buruk dan ada benci ada juga sayang.

Kebaikan yang dilakukan seseorang tidak selamanya berjalan mulus dan mendapatkan tanggapan baik dari orang yang menerimanya. apalagi yang sifatnya mengajak kepada arah sifatnya muamalat dalam kebaikan. Ajakan yang kita serukan bisa saja dianggap aliran sesat atau banyak istilah lain yang mereka labelkan ke pihak yang menyerukan kepada kebaikan.

Ketika menyeru kapada kebaikan siap-siaplah untuk ditinggalkan oleh banyak orang. Walaupun pada ahkirnya akan diakui juga oleh mereka. Contohnya saja seruan yang di lakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau ditinggalkan bahkan dikucilkan oleh kaumnya sendiri, yang lebih parah lagi beliau dianggap orang gila. Tidak manusiawi sekali perlakukan bangsanya terhadap pemimpin besar dunia.

Ahkirnya mereka mengakui juga pada apa yang telah diserukan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal itu di buktikan dengan Rasulullah mendapatkan posisi teratas di kalangan pemimpin Besar dunia artinya Rasulullah mendapatkan urutan pertama. La tazan, ketika kebaikan kita tidak dihargai orang lain pada saat kita berbuat. Tapi berbahagialah ketika perbuatan kita dikenang disaat kita tidak bersama orang tersebut, artinya kebaikan kita diikuti setelah kita tidak ada lagi.

"Bermamfaatlah untuk orang lain"